APBN Dukung Kebangkitan Pariwisata

16 Mei 2023
OLEH: Reni Saptati D.I.
APBN Dukung Kebangkitan Pariwisata
 

Sejak pandemi Covid-19 menyerang dunia, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia menurun drastis. Angka kunjungan hanya di kisaran seratusan ribu per bulan. Padahal, selama bertahun-tahun sebelumnya, angka kunjungan selalu menembus satu juta per bulan. Tak dapat dipungkiri, dunia pariwisata menjadi salah satu yang paling terdampak pandemi.

Meski mengalami dampak signifikan akibat pandemi Covid-19, pemerintah terus melakukan pembangunan di bidang pariwisata. Pemerintah bahkan mengidentifikasi sektor pariwisata sebagai sektor prioritas lantaran memberikan kontribusi cukup besar bagi ekonomi Indonesia. Pada tahun 2019 atau sebelum pandemi, sektor pariwisata menyumbang 4,7 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Pariwisata turut mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan sektor pariwisata merupakan pembangunan lintas kementerian/lembaga. Kegiatan yang sudah berjalan selama ini antara lain kerja sama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan Kementerian Perhubungan dalam mendukung peningkatan infrastruktur dasar, konektivitas, dan sarana hunian di daerah destinasi wisata.

Selain itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) melaksanakan berbagai kegiatan pelatihan dan sertifikasi sumber daya manusia (SDM) pariwisata, promosi dan event, serta pelatihan bidang ekonomi kreatif. Kementerian lain yang turut bergerak dalam pembangunan sektor pariwisata Indonesia yakni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) yang mengembangkan Taman Nasional dan Taman Wisata Alam sebagai salah satu tujuan wisata.

Pelan-pelan, seiring pulihnya dunia dari pandemi Covid-19, dunia pariwisata turut bangkit. Tahun 2022 menjadi tahun pemulihan sektor pariwisata Indonesia. Kunjungan wisatawan mancanegara mulai beranjak naik, puncaknya terjadi pada bulan Desember 2022 yang menembus 895.121 pengunjung. Total kunjungan pada tahun 2022 menyentuh 5,89 juta pengunjung, naik drastis dibanding tahun 2021 yang berjumlah 1,56 juta pengunjung.

Jumlah kunjungan tahun 2022 naik tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Kebangkitan sektor pariwisata ini didukung oleh beberapa acara level internasional yang diselenggarakan di Indonesia, antara lain MotoGP 2022 di Mandalika, World Tourism Day 2022, dan rangkaian acara G20. Sepanjang tahun 2022, rangkaian acara G20 memberi pengaruh pada jumlah

Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia pada tahun 2022 sebagian besar berasal dari negara ASEAN. Wisatawan dari negeri jiran Malaysia mendominasi kunjungan dengan jumlah 20,6 persen, lalu diikuti Singapura 12,9 persen dan Timor Leste 12 persen. Selain ketiga negara tersebut, wisatawan dari Australia dan India juga cukup banyak berkunjung ke tanah air, masing-masing sekitar 11,1 persen dan 4,8 persen dari total kunjungan wisatawan mancanegara.

Pemerintah menargetkan pada tahun ini mampu mendatangkan wisatawan mancanegara sebanyak 3,5-7,4 juta orang. Menurut data BPS, hingga Maret 2023, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia sudah mencapai lebih dari 2,2 juta orang. Momentum kebangkitan sektor pariwisata Indonesia terus berlanjut. APBN juga memberikan dukungan melalui alokasi anggaran Fungsi Pariwisata yang digunakan untuk mendanai pembangunan pariwisata Indonesia.

Selain mengalokasikan anggaran sektor pariwisata melalui Belanja Pemerintah Pusat, APBN juga mengalokasikan anggaran sektor pariwisata melalui Transfer ke Daerah (TKD). Bidang pariwisata menjadi bagian dari ruang lingkup kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik yang merupakan salah satu jenis TKD. (Foto: Tino Adi P.)

Alokasi APBN untuk pariwisata

Realisasi anggaran Fungsi Pariwisata selama periode 2018-2022 cukup fluktuatif. Pada tahun 2018, anggaran Fungsi Pariwisata menyentuh angka Rp10,7 triliun. Anggaran tersebut untuk mendukung penyelenggaraan event berskala internasional, yakni Asian Games, Asian Paragames, dan pertemuan IMF-World Bank. Realisasi pada tahun berikutnya turun cukup signifikan, yaitu di kisaran Rp4,2 triliun. Realisasi pada tahun 2020, 2021, 2022 (outlook) berturut-turut yakni Rp3,2 triliun, Rp4,1 triliun, dan Rp4,2 triliun.

Anggaran Fungsi Pariwisata di APBN 2023 dialokasikan sebesar Rp3.559,7 miliar atau hampir Rp3,6 triliun. Anggaran tersebut akan digunakan untuk memperkuat ketahanan ekonomi melalui peningkatan nilai tambah, perluasan lapangan kerja, dan investasi serta industrialisasi di sektor pariwisata. Dengan dana sebesar itu, pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 3,5-7,4 juta orang pada tahun ini.

Target lain yang ingin dicapai pada 2023 sebagaimana tercantum dalam APBN 2023 ialah menghasilkan jumlah produk wisata nasional sebanyak 108 produk, 30 kegiatan MICE, 60 events, dan jumlah tenaga kerja pariwisata sebanyak 14,9 juta orang.

Selain mengalokasikan anggaran sektor pariwisata melalui Belanja Pemerintah Pusat, APBN juga mengalokasikan anggaran sektor pariwisata melalui Transfer ke Daerah (TKD). Bidang pariwisata menjadi bagian dari ruang lingkup kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik yang merupakan salah satu jenis TKD.

Dari sudut pandang DAK Fisik ini, pariwisata diarahkan untuk mendorong penyelesaian pembangunan daya tarik kawasan inti Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) dan pembangunan Daya Tarik Wisata (DTW) pada kawasan non-inti DPP melalui peningkatan diversifikasi atraksi dan amenitas pariwisata untuk meningkatkan lama tinggal dan pengeluaran harian wisatawan, peningkatan aksesibilitas, amenitas, dan atraksi pada destinasi wisata.

Alokasi anggaran bidang pariwisata dalam DAK Fisik tahun 2022 (outlook) mencapai Rp0,31 triliun. Sementara itu, dalam APBN 2023 jumlahnya naik menjadi Rp0,45 triliun. Anggaran tahun ini akan digunakan untuk pembangunan atraksi dan amenitas kawasan wisata di 81 DTW.

Selain DAK Fisik, pembangunan sektor pariwisata juga ada di dalam cakupan DAK Nonfisik, yakni terkait Dana Pelayanan Kepariwisataan. Pemerintah pusat mengalokasikan jenis dana tersebut untuk mendukung peningkatan kualitas destinasi pariwisata dan daya saing pariwisata daerah. Selain itu, Dana Pelayanan Kepariwisataan juga ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas masyarakat lokal, serta perluasan kesempatan kerja di bidang pariwisata. Pada tahun ini, Dana Pelayanan Kepariwisataan dalam APBN 2023 mencapai Rp133,3 miliar atau meningkat Rp9,8 miliar dari outlook tahun 2022.

Intervensi pemerintah pusat dalam meningkatkan sektor pariwisata melalui TKD juga tercermin dalam kebijakan Dana Desa tahun 2023. Disebutkan bahwa Dana Desa digunakan untuk dukungan program prioritas di desa, termasuk di antaranya penanganan stunting, mendukung ketahanan pangan dan hewani termasuk pembangunan lumbung pangan desa, dan pariwisata skala desa sesuai dengan potensi dan karakteristik desa. Dengan demikian, Dana Desa dapat dimanfaatkan untuk pembangunan pariwisata desa-desa di Indonesia.

Pembangunan untuk bangkitkan pariwisata

Berbagai kementerian terlibat dalam pembangunan pariwisata Indonesia. Pembangunan infrastruktur dasar, konektivitas, dan sarana hunian di daerah destinasi wisata menjadi salah satu program yang dijalankan saat ini. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, salah satu kementerian yang terlibat dalam pembangunan sektor pariwisata adalah Kementerian Perhubungan. Dalam APBN 2023, rencana kerja Kementerian Perhubungan tetap berorientasi pada dukungan konektivitas Kawasan Prioritas.

Indonesia sudah menetapkan lima destinasi pariwisata super prioritas, yaitu Danau Toba, Borobudur, Lombok-Mandalika, Labuan Bajo, dan Manado-Likupang. Selain itu, pemerintah juga sudah menetapkan lima destinasi prioritas yang meliputi Wakatobi, Morotai, Raja Ampat, Bromo, dan Tanjung Kelayang.

Penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) menjadi salah satu output prioritas Kementerian PUPR dalam APBN 2023. Penataan KSPN tersebut terdiri atas KSPN Danau Toba, KSPN Wakatobi, KSPN Borobudur, dan KSPN Bromo-Tengger-Semeru.

Upaya pembangunan pariwisata Indonesia tentunya juga melibatkan Kementerian Parekraf. Pada APBN 2023, anggaran Kemenparekraf dialokasikan sebesar Rp3.381,3 miliar. Pemanfaatan anggaran tersebut berfokus pada pemulihan dunia usaha melalui peningkatan produktivitas. Pemerintah berupaya keras untuk memulihkan sektor pariwisata Indonesia melalui berbagai program yang dijalankan oleh berbagai kementerian/lembaga, pemda, dan juga desa di berbagai penjuru negeri.

Indonesia memiliki sumber daya alam dan budaya yang menarik dan layak menjadi tujuan destinasi wisata dunia. Daerah-daerah di Indonesia memiliki keunikan tersendiri yang dapat menjadi daya tarik wisata. Pemerintah menargetkan pariwisata memberikan kontribusi sebesar 4,4 persen terhadap PDB pada tahun ini. Berbagai program dan kebijakan yang diluncurkan untuk mendukung sektor pariwisata diharapkan mampu memenuhi target tersebut serta mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan meningkatkan aktivitas perekonomian.

 


Reni Saptati D.I.