Ella Rizky, Awardee LPDP UGM yang Sukses Ekspor Gula Semut Organik dari Magelang

Ella Rizky Farihatul Maftuhah, penerima beasiswa LPDP dan mahasiswa program doktoral Kimia Universitas Gadjah Mada (UGM), membuktikan bahwa inovasi dan semangat sosial bisa membawa perubahan besar dari desa. Berasal dari Magelang, Jawa Tengah, Ella adalah satu-satunya awardee LPDP angkatan PK-190 dari jalur wirausaha.
Alih-alih menempuh studi di luar negeri, Ella memilih tetap di Indonesia agar bisa melanjutkan misinya: memberdayakan perempuan desa melalui industri gula semut organik yang kini menembus pasar ekspor.
Dari Gula Jawa Tradisional ke Gula Semut Organik Berkelas Ekspor
Desa tempat Ella tinggal memiliki tradisi lama membuat gula cetak dari nira kelapa. Namun seiring waktu, banyak perempuan meninggalkan desa untuk bekerja di kota akibat keterbatasan ekonomi.
Melihat potensi besar komoditas lokal ini, Ella mengembangkan gula semut organik—produk turunan kelapa dengan nilai ekonomi tinggi dan pasar global yang luas.
“Kenapa ibu-ibu harus meninggalkan anaknya demi cari nafkah? Padahal potensi desanya sangat besar”, terang Ella Rizky
Perjalanan Bisnis: Dari Skala Kecil hingga Menjadi Eksportir Internasional
Berawal dari hanya lima orang kerabat, Ella mulai memproduksi gula semut secara kecil-kecilan dan menitipkannya ke toko oleh-oleh. Namun, pasar lokal belum sepenuhnya memahami manfaat dan kualitas produk tersebut.
Titik balik terjadi saat seorang wisatawan asal Korea Selatan membeli dalam jumlah besar, yang kemudian menjadi pintu masuk pertama ke pasar ekspor.
Kini, melalui PT dan Koperasi Nira Lestari, Ella mengekspor produk ke:
- Kanada (rata-rata 20 ton setiap 3 bulan)
- Belanda
- Malaysia
- Thailand
- Korea Selatan
Kapasitas Produksi dan Tenaga Kerja:
- Kapasitas produksi: hingga 60 ton per bulan
- Mitra petani: 309 orang
- Tim digital marketing: 15 anak muda lokal
Produk Unggulan: Gula Semut Sehat dan Organik
Produk gula semut yang diproduksi oleh Ella telah memenuhi standar ekspor internasional, dengan uji kualitas mencakup kadar air, ash content, dan pH. Sebagai mahasiswa doktoral kimia, Ella mengembangkan:
- Aplikasi digital untuk uji kualitas dari foto sampel
- Rancang bangun alat laboratorium murah untuk UMKM
- Pendampingan produksi agar sesuai standar global
Teknologi ini memungkinkan pelaku UMKM melakukan quality control tanpa biaya mahal laboratorium.
Solusi Regenerasi Petani: Kelapa Pendek Genjah
Salah satu tantangan besar dalam industri kelapa adalah kurangnya regenerasi tenaga kerja pemanjat pohon kelapa (pendere).
Untuk mengatasinya, Ella mengembangkan kelapa pendek (genjah) hasil kultur jaringan, dengan keunggulan:
- Tinggi hanya 1 meter, aman dan mudah dipanen
- Produksi nira 2x lebih banyak
- Mulai panen dalam waktu empat tahun
- Cocok untuk diterapkan oleh generasi muda
Kini, Ella menjalin kerja sama joint venture dengan pengusaha asal Malaysia yang memiliki fokus serupa.
Dampak Nyata di Akar Rumput: Dari Desa untuk Dunia
Dampak sosial dan ekonomi dari program pemberdayaan Ella meliputi:
- Pemberdayaan 300+ petani lokal
- Peningkatan pendapatan keluarga
- Penurunan angka putus sekolah
- Penciptaan UMKM berbasis desa
- Lapangan kerja di bidang digital marketing
Tak hanya berhenti di bisnis, Ella kini juga membangun sekolah bisnis non-formal gratis di desa sebagai kontribusi untuk regenerasi wirausaha lokal. Ella ingin menjadikan gula kelapa sebagai pemanis alami yang dikenal luas karena manfaat kesehatannya—terutama karena indeks glikemiknya rendah dan cocok untuk penderita diabetes.
“Jurnal penelitian tentang gula kelapa banyak, tapi belum bisa diakses masyarakat. Saya ingin jadi jembatannya”, ungkap perempuan mahasiswa UGM ini.
Kisah Ella Rizky adalah bukti bahwa dengan ilmu, keberanian, dan aksi nyata, perempuan muda dari desa pun bisa menembus pasar global dan menciptakan perubahan besar bagi masyarakatnya.
“Jangan takut gagal. Belajarlah dari jatuh, dan ubah itu jadi langkah untuk berlari”, tutup Ella.
* Artikel ini disusun untuk mengangkat kisah inspiratif dari awardee LPDP yang tidak hanya berprestasi di bidang akademik, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat.