Menjawab Tantangan Menjadi Peluang

31 Oktober 2021
OLEH: Resha Aditya Pratama
Menjawab Tantangan Menjadi Peluang
 

Koperasi sering dikenal sebagai soko guru perekonomian nasional yang keberadaan dan eksistensinya dijamin oleh Undang-Undang. Namun di era digital ini, keberadaan koperasi mulai tergerus oleh inovasi dari berbagai macam start-up. Nur Khairusy Syakirin atau yang akrab disapa dengan Rusy melihat hal tersebut sebagai tantangan dan peluang. Rusy merupakan awardee LPDP yang mengambil studi S2 bidang manajemen dan bisnis Hult International Business School di Amerika Serikat. Bersama empat rekannya, Rusy mendirikan Nectico yang merupakan aplikasi koperasi untuk ekosistem digital. Bagaimana kisahnya? Simak perbincangan Media Keuangan berikut ini.  

 

Apa yang menginspirasi Anda untuk mendirikan Nectico?

Saat saya masih kuliah dari S1 di Prancis sampai S2 di Amerika, saya selalu melihat betapa besarnya peluang dan dampak dari koperasi di Indonesia. Koperasi dikenal dengan soko guru perekonomian yang sangat bermanfaat bagi orang-orang di dalamnya. Selain itu, koperasi memiliki nilai yang sangat selaras dengan Indonesia seperti kekeluargaan, demokrasi, musyawarah, hingga gotong royong.  Namun, saya melihat ada sebuah tantangan bagi koperasi di era digital ini.

Berangkat dari situ, sekitar hampir tiga tahun yang lalu, kami mendirikan sebuah start-up yang bernama Nectico. Kami berusaha menjawab tantangan tersebut menjadi sebuah peluang agar koperasi ini semakin besar dampaknya. Nectico merupakan singkatan dari Connecting Cooperative yang semangat utamanya membangun ekosistem digital untuk koperasi. Di Nectico, kami fokus untuk membantu pengurus koperasi dalam manajemennya dan meningkatkan pelayanan ke anggota koperasinya. Kenapa fokus ke pengurusnya? Karena selama ini, merekalah yang mencatat, melaporkan, hingga mengelola koperasi. Jadi dibutuhkan support sistem yang kuat.  Harapannya koperasi Indonesia bisa maju sesuai perkembangan zamannya hingga bisa bersanding dengan sektor ekonomi yang lain dan berkontribusi lebih banyak ke perekonomian Indonesia.

 

Apa yang menjadi tantangan Anda bersama Nectico?

Dalam melakukan sosialisasi dan edukasi di Indonesia tidaklah mudah serta penuh dengan tantangan. Untuk mengenalkan dan mengadaptasi ekosistem digital ke masyarakat yang masih asing dengan teknologi itu perlu kegigihan dan solusi yang kreatif. Hal ini tidak diajarkan saat kuliah dan menjadi tantangan bagi kami di Nectico. Bagaimana agar para pengurus koperasi ini menjadi kenal dan paham akan ekosistem digital. Proses komunikasi dan interaksi ini harus dibangun secara mandiri dan butuh waktu serta pengalaman. Selain itu, ketidakmerataan infrastuktur untuk mengakses internet terutama di desa-desa juga membuat penetrasi pasarnya semakin terbatas.

Aplikasi Nectico yang didiirikan oleh Rusy bisa diakses dan digunakan oleh siapa saja (SUmber Foto: istock)

Bagaimana Anda tertarik untuk apply beasiswa LPDP?

Dari dulu saya memiliki cita-cita untuk menempuh pendidikan ke luar negeri seperti ke Amerika Serikat. Setelah lulus dari S1, saya langsung mencari beasiswa untuk melanjutkan studi. Saya memilih LPDP karena pada saat itu dan saya yakini sampai saat ini, beasiswa LPDP adalah beasiswa yang bagus. Di LPDP tidak hanya dibekali dengan pendanaan belajar tetapi juga dibekali dengan pendidikan atas nilai nasionalisme. Saya bangga ikut berkontribusi menjadi bagian dari pembangunan negeri melalui Nectico.

 

Apa yang membuat Anda tertarik studi ke Hult International Business School?

Menurut saya Hult merupakan salah satu sekolah bisnis terbaik. Hult mengajarkan siswanya untuk langsung bersentuhan dengan para pelaku pasar sehingga kami bisa mempraktekkan teori ke lapangan. Hal ini sangat sesuai dengan saya. Saya menginginkan tempat sekolah yang dapat langsung mempraktikan ilmu manajemen dan bisnisnya. Oleh karena itu Hult adalah tempat terbaik untuk saya belajar.

 

Pengalaman menarik apa yang paling berkesan bagi Anda saat menempuh pendidikan bersama LPDP?

Berinteraksi dengan rekan-rekan sesama LPDP dan belajar berinteraksi dengan orang asing merupakan pengalaman yang sangat berkesan bagi saya. Dari situ, saya belajar berbagai pemikiran baru, membuka wawasan, dan mempelajari ilmu baru. Kemampuan berinteraksi dan berdiskusi dengan orang asing menjadi hal yang unik bagi saya, karena hanya saat pada studi itulah saya bertemu dengan orang dari berbagai penjuru dunia.

 

Apa pesan Anda bagi anak muda Indonesia yang sedang berjuang meraih cita-cita?

Pesan saya untuk teman-teman semua agar bermimpilah setinggi mungkin. Jangan menyerah untuk menggapainya, terus untuk berusaha. Tidak mudah untuk berkecil hati terhadap kegagalan. Karena kegagalan merupakan salah satu langkah untuk menuju keberhasilan. Tentu hal ini tidaklah mudah,  namun juga tidak mustahil. Tetap semangat bagi teman-teman semua untuk membangun Indonesia. Karena membangun negeri yang besar tentu membutuhkan energi yang besar.

Cek informasi beasiswa LPDP Kemenkeu.