Gen Z dan Dunia Kerja di Masa Pandemi

16 Agustus 2021
OLEH: Anas Nur Huda
Gen Z dan Dunia Kerja di Masa Pandemi
 

Gen Z sangat identik dengan teknologi. Generasi yang lahir setelah tahun 1996 ini sangat familier dengan internet dan memiliki sifat yang spontan, kompetitif, keingintahuan yang tinggi, serta jiwa bertualang.

Sayangnya ketika pandemi menghantam dunia, mereka yang harusnya sekarang ini memulai karier harus rela untuk memasuki dunia kerja dengan cara yang berbeda. Gen Z mesti beradaptasi dengan ritme kerja secara remote. Walaupun sudah terbiasa dengan teknologi, namun ternyata hal ini tidak mudah dilakukan. Ruang lingkup pekerjaan pun menjadi berbeda hingga muncul pekerjaan-pekerjaan baru hasil adaptasi masa pandemi.  Berikut jenis pekerjaan yang direkomenasikan bagi para gen Z memasuki dunia kerja era pandemi.

Media Sosial

Tingkat pengguna media sosial di Indonesia terbilang sangat tinggi. Dari data Hootsuite Januari 2021, pengguna aktif media sosial di Indonesia sebesar 170 juta, atau 61,8% dari jumlah penduduk Indonesia.Masih dari data yang sama, terdapat lima besar media sosial yang digunakan di Indonesia antara lain Youtube, WhatsApp, Instagram, Facebook, Twitter.

Media sosial tak sekadar media komunikasi lagi, tapi sudah bergeser menjadi media marketing lantaran sering digunakan sebagai sarana untuk memasarkan produk. Inilah yang menimbulkan jenis pekerjaan baru seperti content creator, social media officer, strategist, analyst, hingga admin media sosial.

Divisi Komunitas

Salah satu kelebihan yang menjadi ciri khas Gen Z yang tidak dimiliki oleh generasi sebelumnya adalah keterampilan interpersonal yang baik. Ini didukung dengan keterampilan mereka dalam mengoperasikan teknologi canggih.

Dengan demikian, salah satu pekerjaan yang paling cocok diisi oleh Gen Z adalah bidang komunitas atau community. Tujuan dari divisi community ini adalah merangkul masyarakat untuk lebih mengenal brand produk dan juga sebagai sarana literasi digital.

Lembaga Non Profit

Gen Z juga dikenal dengan kepedulian lantaran jiwa sosial mereka yang tinggi. Ini didukung dengan hasil riset yang dipublikasikan Lifehack.com yang menyebutkan bahwa 30% dari pekerja Gen Z menyatakan kesediaan untuk memotong gaji dan disalurkan demi tujuan sosial.

Bisa dikatakan, bekerja di lembaga non profit adalah impian Gen Z. Namun, ada sedikit perbedaan dengan generasi milenial yang lebih menyukai mendirikan perusahaan nirlaba, Gen Z lebih senang dengan posisi ‘berbakti’ dengan cara bergabung di lembaga atau perusahaan non profit yang sudah ada.

Manajer Pemasaran

Masih dari penelitian Lifehack.com, Gen Z memberi gambaran lingkungan kerja yang ideal menurut mereka adalah bisnis skala menengah atau perusahaan internasional besar. Ketika melakukan pekerjaan, 50% Gen Z lebih menyukai berkolaborasi dengan kelompok kecil dibandingkan berurusan dengan banyak orang. Inilah yang menjadi sebab mereka lebih tertarik pada jenis pekerjaan dengan aktivitas dan strategi pemasaran.

Yang menjadi tantangan bagi Gen Z di masa sekarang ini adalah pekerjaan secara remote ternyata membuat mereka merasa tidak produktif. Jika produktivitas kerja mereka menurun maka hal ini akan mempengaruhi penghasilan mereka juga. Di samping itu, tantangan sebagai first jobbers di masa krisis juga tidaklah ringan. Jadi, penting bagi para Gen Z untuk mengetahui bagaimana mengelola gaji dengan benar.

 


Anas Nur Huda