Menggubah Nada Bersejarah Nagara Dana Rakca

15 Desember 2021
OLEH: Dimach Putra
Menggubah Nada Bersejarah Nagara Dana Rakca
 

Semarak perayaan Hari Oeang Republik Indonesia ke-75 telah berakhir dan ditutup dengan pelaksanaan family gathering akhir November lalu. Acara yang dilangsungkan secara hybrid pada Sabtu (20/11) dihadiri jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) baik luring maupun daring. Pada kesempatan istimewa tersebut untuk pertama kali dikumandangkan Mars Kementerian Keuangan yang dibawakan oleh Paduan Suara Nagara Dana Rakça (Nadara Choir).

Karya tersebut adalah ciptaan Agni Tri Nubuwati, Chen Pieter Widiatma dan Satrianegara Segalapuja Adiatma. Ketiga pegawai muda Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) ini berhasil memenangkan Lomba Cipta Karya Mars Kemenkeu. Momen bersejarah ini juga mendorong lahirnya Nadara Choir, yang mewadahi pegawai Kemenkeu yang bertalenta di dunia tarik suara.

Kami berbincang dengan tiga pegawai muda ini bersama Paulus Wahyu Wijatmiko, Johana Dita Rachel Sinurat dan Arif Musafa sebagai perwakilan Nadara Choir. Berikut petikan wawancaranya:

 

Mengapa tertarik mengikuti Lomba Cipta Karya Mars Kemenkeu?

Singkat cerita, awalnya saya dan Chen tahun ini kebetulan sedang melaksanakan on the job training (OJT) sejak bulan Maret di sekretariat (DJKN). Sejak itu memang sering se-project sama Agni juga untuk mengisi acara, seminar dan sebagainya. Kami sama-sama memiliki ketertarikan di bidang musik.

Awalnya kami tahu dari pengumuman lomba di OA (office automation) Kemenkeu waktu itu. Kebetulan Agni itu kuat di vocal sementara saya main piano dan Chen adalah gitaris dan bass, jadi pas. Kami berminat dan tertarik mengikutinya. Jadi, langsung saja kami daftar. Selama bulan Juni itu kami latihan terus sepulang kerja di rumah kos Chen. Kami kulik beberapa konsep untuk membuat karya ini.

 

Berapa lama proses pembuatan dan bagaimana pembagian perannya?

Dari tahu informasi lomba ini hingga menyerahkan karya itu sekitar tiga minggu lamanya. Kami memulainya dengan melakukan diskusi terlebih dahulu. Berikutnya kami mencari inspirasi hingga dua minggu lebih, ini yang menyita waktu paling lama. Kebetulan kami juga mendapatkan penugasan untuk mengaransemen ulang Mars DJKN, jadi sekalian kami mencari inspirasi untuk dua konsep lagu yang hampir serupa ini. Finalisasinya memakan waktu sekitar satu minggu. Itu meliputi penetapan melodi, lirik, sekaligus perekaman lagu untuk dikirimkan ke panitia lomba. 

Selama kami menciptakan mars ini memang lumayan cukup saling melengkapi satu sama lainnya. Untuk perspektif penyanyi, karena itu memang background-nya Agni, jadi dia lebih paham melodi-melodi yang bagus seperti apa. Sementara Chen lebih fokus ke lirik, sebagian besar dari dia. Aku sendiri membantu dalam pembuatan konsep progresi chord dan melodi lagu. Sepanjang proses menciptakan lagu ini semua tetap saling memberi masukan dan saran.

 

Selain menyatukan visi tiga orang, apa tantangan menciptakan mars institusi?

Kami tidak melihat itu sebagai tantangan. Justru, dari tiga kepala ini muncul banyak inspirasi baru. Bukan ego yang kami munculkan masing-masing. Seperti yang sudah disampaikan Satria, kami justru saling mengisi dan melengkapi satu sama lain. Dalam proses pembuatan karya ini juga mengalami beberapa kali perubahan. Itu semua juga berdasarkan keputusan bersama.

Untuk pembuatan mars institusi memang berbeda dengan menciptakan musik dan lagu populer. Mars memiliki kaidah tertentu dan tentunya lebih baku. Kami coba kulik dulu, lalu mencari banyak inspirasi dan referensi. Dari situ makin mengerucut ke beberapa poin bahwa sebuah mars harus bisa mengobarkan semangat dan merepresentasikan visi dan misi institusi, dalam hal ini Kementerian Keuangan. Selain itu dari segi teknis, terkait notasi dan ketukan yang harus 1/16. Ini membantu kami menciptakan karya yang kami harapkan. Bernuansa sakral dan penuh dengan nilai-nilai Kemenkeu.

 

Bagaimana perasaan kalian setelah karyanya diumumkan sebagai pemenang?

Tentu kami tidak menyangka karena kami yakin pasti banyak yang ikut serta dalam lomba ini. Selama proses penjurian yang memakan waktu lama itu kami juga tidak ada ekspektasi apapun. Kami sebenarnya hanya penasaran seperti apa nantinya karya yang terpilih. Jujur kaget saat kami dihubungi Mas Arif dari Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan (Organta), Sekretariat Jenderal (Setjen). Tapi kami sangat bersyukur sekali dan ini menjadi suatu berkah untuk kami.

Setelah itu kami juga dibantu dengan beberapa pihak untuk penyempurnaan karya kami. Ada bantuan dari pihak profesional dari luar yang membantu untuk mempermanis aransemen Mars Kemenkeu ini. Selain itu juga ada sedikit penyesuaian diksi dalam lirik agar lebih sesuai dengan kaidah. Serta tentunya juga keterlibatan Nadara Choir juga dalam penyusunan partitur pembagian suara yang nantinya akan direkam dan ditampilkan saat peluncuran. Setelah proses penyempurnaan itu kami masih sangat puas karena tidak menghilangkan kekhasan karya kami, justru semakin memperindah.

 

Dalam proses terciptanya Mars Kemenkeu ini turut mendorong lahirnya Nadara Choir, seperti apa kisahnya?

Dalam peluncuran Mars Kemenkeu ini yang mengambil momen perayaan HORI ke-75 tentunya dibutuhkan tim yang menampilkan lagu tersebut. Saya waktu itu dibantu oleh Biro Organta untuk mengumpulkan beberapa perwakilan dari lintas eselon untuk bergabung di tim. Kemudian terkumpul 20 talenta-talenta berbakat di bidang vokal yang kemudian dibuatkan wadahnya yaitu Nadara  Choir ini. Agni sebagai salah satu pencipta mars yang memang memiliki latar belakang sebagai penyanyi juga termasuk di dalamnya.

Prosesnya sangat cepat. Terhitung hanya sebulan sejak pertama kali diminta membentuk paduan suara Kemenkeu hingga akhirnya kami tampil di acara tersebut. Tim ini juga menjadi perwujudan ”Kemenkeu Satu” karena berhasil mengumpulkan insan paduan suara di Kemenkeu dalam satu payung. Sebelumnya memang ada tim paduan suara di Kemenkeu, tapi terpisah di masing-masing eselon dan lembaga.

 

Apa saja persiapan yang dilakukan Nadara Choir sebelum peluncuran Mars Kemenkeu?

Tentu awalnya adalah pembuatan partitur Mars Kemenkeu versi paduan suara. Latihan pertama kami hanya berbekal partitur not balok di mana tidak semua penyanyi terbiasa membacanya. Jadi waktu itu kami bersama-sama membedah notasi per kelompok suara juga lalu membuat catatan-catatan kecil. Selain itu, lagu tersebut juga telah diperdengarkan ke kami dan langsung otomatis terngiang-ngiang terus. Jadi setelah alih partiturnya selesai dan versi not angkanya dibagikan, kami tinggal menyesuaikan lagi nadanya.

Bisa dibilang kami banyak melakukan latihan mandiri. Latihan bersama hanya dilakukan seminggu sekali. Itu pun tidak pernah dilakukan secara full team mengingat perbedaan kesibukan kami dengan pekerjaan masing-masing. Selain latihan lagu, salah satu anggota juga didapuk menjadi dirigen dan mendapat pelatihan khusus dari Bina Musik Jakarta sebagai pihak yang membantu kami dalam penyempurnaan Mars Kemenkeu. Kami sangat bersyukur bisa tampil dan mendapat sambutan hangat dari Bu Menteri Sri Mulyani Indrawati dan jajaran pimpinan lainnya.

 

Apa lagi yang dipersiapkan oleh Nadara Choir setelah penampilan kemarin?

Tentu setelah memiliki mars sendiri dan resmi diluncurkan, ada kebutuhan untuk merekam master lagu dari Mars Kemenkeu ini. Rencana awal proses rekaman akan diserahkan ke pihak luar dengan menggunakan talent profesional. Melihat sambutan yang begitu hangat saat penampilan kemarin memberi gagasan baru. Muncul opsi agar versi master rekaman dari Mars Kemenkeu ini melibatkan Nadara Choir sebagai penyanyinya.

Pastinya hal itu memberi kebanggaan tersendiri dan menambah nilai lebih dalam momen bersejarah lahirnya Mars Kemenkeu ini. Apalagi dengan keterlibatan talenta-talenta perwakilan tiap eselon dan lembaga (minimal satu orang per unit) juga telah menyimbolkan “Kemenkeu Satu” itu bukan hanya sebatas kata. Harapan dari pimpinan dengan adanya wakil-wakil tersebut juga untuk menumbuhkan rasa kepemilikan dari lagu ini sebagai salah satu identitas baru dari organisasi Kementerian Keuangan.

 

Apa rencana ke depan untuk pengembangan Nadara Choir?

Selesai acara kemarin, kami sepakat bahwa ini adalah momentum yang tepat untuk membuat suatu komunitas paduan suara yang menjadi perwakilan Kemenkeu. Banyaknya komunitas yang tumbuh di Kementerian Keuangan itu sesuatu yang positif bagi keseimbangan kehidupan bekerja dan bersosialisasi pegawai. Langkah awal yang kami lakukan untuk mengukuhkan keberadaan kami adalah membuat akun instagram. Platform ini kami buat untuk terus mengabarkan kegiatan-kegiatan kami ke depan.

Saat ini memang belum ada lagi latihan rutin karena terhalang kesibukan masing-masing anggota. Selain juga kondisi pandemi yang masih belum menentu dan serba salah juga. Apalagi aktivitas bernyanyi sangat terasa kurang luwes jika dilakukan dengan menggunakan masker. Mungkin ada sebuah ide terbersit untuk setidaknya mengadakan acara daring terlebih dahulu. Tapi yang jelas, beberapa pihak dari eselon 1 di Kemenkeu sudah mendekati kami untuk meminta bantuan mengisi acara yang akan mereka adakan.

Rencana ke depan kami ingin merekrut lebih banyak anggota yang ingin bersumbangsih lewat talenta yang mereka miliki. Bisa lewat kemampuan bermusik sebagai pengiring, suara sebagai penyanyi, maupun dari sisi manajerial. Kami yakin bahwa akan banyak acara internal maupun kompetisi di luar sana yang akan membantu kami untuk terus tumbuh dan beregenerasi menjadi komunitas yang lebih matang. Sekaligus, kami ingin menjadi salah satu ikon kebanggaan Kemenkeu yang juga menunjukkan semangat ”Kemenkeu Satu” sesuai harapan para pimpinan.

 


Dimach Putra
Artikel Lain
TELUSURI