PT SMF Dorong Pembiayaan Perumahan melalui Instrumen EBA Ritel

2 Mei 2024
OLEH: CS. Purwowidhu
PT SMF Dorong Pembiayaan Perumahan melalui Instrumen EBA Ritel
 

Pemenuhan kebutuhan masyarakat di sektor permukiman, baik dari segi kuantitas maupun kualitas masih menjadi tantangan saat ini, khususnya di kawasan perkotaan sejalan dengan peningkatan pertumbuhan penduduk.

Angka backlog atau belum terpenuhinya jumlah unit perumahan di Indonesia saat ini tercatat mencapai 12,7 juta. Pertambahan jumlah keluarga baru per tahun yang sebesar 600-800 ribu keluarga pun semakin meningkatkan jumlah kebutuhan masyarakat akan ketersediaan pemukiman yang juga layak huni di masa mendatang.

Badan Pusat Statistik (BPS) dalam survei sosial ekonomi (Susenas) tahun 2023 mencatat persentase rumah tangga yang menempati rumah milik sendiri pada 2023 sebesar 84,79%. Sedangkan rumah tangga yang menempati rumah bukan milik sendiri namun punya rumah di tempat lain sebesar 1,65%. Sementara persentase rumah tangga yang menempati rumah  bukan milik sendiri dan tidak memiliki rumah di tempat lain sebanyak 13,56%.

SMF dorong pembiayaan perumahan

Pemerintah melancarkan berbagai jurus guna menyiasati tingginya backlog perumahan, diantaranya melalui ragam skema pembiayaan yang sesuai. Salah satu upaya dilakukan melalui PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau PT SMF, Badan usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Kementerian Keuangan yang bergerak di bidang pembiayaan sekunder perumahan.

Sepak terjang PT SMF dalam menyediakan dana menengah panjang untuk pembiayaan perumahan melalui kegiatan sekuritisasi dan pembiayaan telah berkontribusi dalam mengatasi backlog perumahan dan mendorong ketersediaan hunian layak bagi masyarakat.

Sejak tahun 2005 hingga akhir tahun 2023, tercatat SMF telah menyalurkan dana ke sektor pembiayaan perumahan sebesar Rp103,75 triliun.

Kredibilitas SMF pun tak perlu diragukan, mengantongi peringkat AAA untuk korporasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan Fitch Rating, menunjukkan SMF mampu memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Peringkat tersebut juga mencerminkan dukungan kuat pemerintah Indonesia terhadap pemenuhan kebutuhan pembiayaan perumahan.

Diversifikasi investasi melalui EBA Ritel

Menjawab kebutuhan masyarakat akan pilihan instrumen investasi, SMF bekerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) meluncurkan layanan transaksi produk Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) Ritel melalui aplikasi online trading BRIGHTS milik BRIDS pada 25 April 2024.

Meski terbilang instrumen baru di pasar modal, EBA Ritel memiliki beragam keunggulan dan layak dijadikan investasi oleh seluruh lapisan masyarakat, tak terkecuali kaum milenial.

Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) Ritel merupakan surat berharga yang terdiri dari sekumpulan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang diterbitkan melalui proses sekuritisasi sehingga menjadi instrumen investasi pendapatan tetap yang bisa ditransaksikan di pasar sekunder. Dengan kata lain, membeli EBA Ritel berarti membeli tagihan KPR dari perbankan.

Pembiayaan sekunder dalam bentuk EBA Ritel membawa manfaat bagi masyarakat dan perbankan. Sekuritisasi aset dapat membantu keberlanjutan proses bisnis bank dalam menyalurkan KPR. Dengan meningkatnya kemampuan bank dalam menyalurkan KPR, kesempatan masyarakat dalam memiliki rumah pun akan semakin besar.

Saat ini, PT SMF merupakan satu-satunya penerbit EBA-SP yang diatur dalam peraturan OJK Nomor 23/POJK.4/2014 dengan total penerbitan sejak 2009 sebesar Rp 12,78 Triliun. SMF pertama kali menerbitkan EBA pada tahun 2009 yang dijual hanya kepada investor institusi. Sejak akhir tahun 2018, SMF mulai menjual produk ini kepada investor ritel.

“Sebelumnya EBA-SP banyak dimiliki oleh investor institusi seperti Dana Pensiun (Dapen), Asuransi, dan lainnya. Kerja sama perdana ini merupakan upaya kami dalam memperluas dan mengembangkan investor base, yaitu para investor potensial seperti generasi milenial dan masyarakat lainnya yang ingin berinvestasi. EBA-SP Ritel akan menjadi diversifikasi bagi masyarakat dalam berinvestasi di pasar modal,” ungkap Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo.

Lebih lanjut, Ananta meyakini jaringan pemasaran BRIDS yang cukup luas akan mampu menjangkau lebih banyak investor yang ingin mendiversifikasi instrumen investasinya dalam bentuk EBA Ritel.

Senada, Direktur Utama BRIDS Laksono Widodo menuturkan kerja sama dengan SMF akan memperkuat misi BRIDS untuk memberi nilai tambah dalam layanan pasar modal kepada masyarakat luas sekaligus mendorong perkembangan pasar modal Indonesia.

Berinvestasi EBA Ritel merupakan pilihan yang aman, mudah, dan menjanjikan. Hanya dengan bermodalkan Rp100 ribu rupiah, investor sudah bisa memulai investasi. Cashflow keuangan investor juga lebih fleksibel dengan adanya pembayaran pokok dan bunga setiap 3 bulan.

Produk EBA Ritel diharapkan menjadi alternatif investasi jangka panjang yang memberikan imbal hasil lebih tinggi dibandingkan produk tabungan atau deposito.

Adapun produk EBA SP Ritel SMF yang akan dipasarkan oleh BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) adalah EBA SP BTN06A yang diterbitkan pada tahun 2020 dengan kupon 6,5% per tahun dan EBA SP BTN08A yang diterbitkan pada tahun 2023 dengan kupon 6,65% per tahun. Serta EBAS SP BRIS01A yang diterbitkan pada tahun 2023 dengan kupon 7% per tahun.

Di samping itu, produk EBA Ritel juga menawarkan berbagai keuntungan lainnya. Risiko terjadinya gagal bayar pada produk EBA Ritel cukup rendah karena risiko terbagi ke banyak tagihan KPR. Serta adanya proses seleksi KPR yang sangat ketat dalam proses sekuritisasi. Kredibilitas tercermin dengan rating idAAA dari Pefindo.

Tak hanya itu, dengan likuiditas yang tinggi, investor EBA Ritel pun dapat melakukan transaksi pembelian dan penjualan kapan saja tanpa harus menunggu jatuh tempo.

“Dengan hadirnya produk EBA Ritel oleh SMF ini di aplikasi online trading BRIGHTS kami, tentunya akan semakin memperkaya pilihan produk investasi yang dapat diinvestasikan oleh nasabah kami, selain instrumen yang telah tersedia seperti saham, obligasi dan reksa dana saat ini, cukup hanya dari satu aplikasi saja,” pungkas Laksono.


CS. Purwowidhu