Skuter Putih dan Hal-hal Ajaib di Sekelilingnya

1 Agustus 2021
OLEH: Aditya Wirananda
Skuter Putih dan Hal-hal Ajaib di Sekelilingnya
 

Fenomena motor parkir di ruang tamu sudah kerap kita temui di rumah-rumah kontrakan di ibu kota. Situasi yang umumnya lahir karena keterbatasan ruang. Belakangan, saking relevannya fenomena ini dengan sejumlah kalangan, situasi ini bahkan kerap jadi bahan meme di kalangan warganet . Kali ini, kita tidak akan menyoal motor parkir di ruang tamu tetapi motor parkir di ruang kantor.

Keajaiban secangkir kopi

Satu unit skuter warna putih diparkir rapi di sisi ruang pelayanan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Balikpapan. Dari spanduk yang dipajang di sebelahnya, kita bisa menduga skuter ini adalah Vespa 150 atau dikenal dengan sebutan VBB yang dibuat pada tahun 1962.Tentu saja motor ini bukan milik pengunjung atau bahkan hadiah undian, motor ini dipajang sebagai bagian dari dekorasi ruang. Di hadapan motor itu, terbentang dinding dengan foto-foto kegiatan kantor dengan tema hitam putih, senada dengan vespa lawas yang mencuri perhatian. Di ujung ruang, terdapat pintu bertuliskan Pojok Verbal.

 "Terus terang di sini saya bebaskan hobi itu berdampingan dengan pekerjaan," ujar Firman Sane Hanafiah, kepala KPPBC Balikpapan. Ia tak membatasi hobi apapun untuk dilakukan beriringan dengan pekerjaan. Tentu saja dengan beberapa catatan, salah satunya tidak mempengaruhi kinerja. "Di sini teman-teman yang suka dengan ikan cupang saya izinin dia melihara ikan cupang, saya suruh pajang di tempat yang memang kosong," ujarnya. Ia juga menyiapkan satu ruangan khusus untuk dimanfaatkan sebagai kedai kopi. Firman dan para pegawainya menyebut area ini sebgai Pojok Inspirasi. Firman meyakini bahwa pemberian keleluasaan berkegiatan akan berdampak pada produktivitas kinerja yang lebih baik.

Selain itu, Firman juga mewawas keberadaan pegawai perokok dengan genius. Alih-alih memberikan area merokok yang kurang nyaman supaya pegawai tidak sering-sering merokok, Firman justru memberikan ruang khusus bagi perokok untuk tetap bisa merokok tanpa mengurangi produktivitas. Tentu saja bukan di sembarang tempat, melainkan di satu area terbuka khusus di sisi luar area kedai kopi. Area ini diramu senyaman mungkin dan dilengkapi fasilitas penunjang untuk tetap bisa merokok sambil mendiskusikan apapun, baik pekerjaan maupun hal-hal di luar pekerjaan. "Dan, justru ajaibnya, dari obrolan-obrolan santai itu, justru muncul ide-ide yang memang brilian gitu. Terus terang saya sendiri kaget dengan ide-ide dari perokok ini ketika mereka berkumpul bersama," ujarnya.

Salah satu kebijakan penting yang lahir dari Pojok Inspirasi adalah optimalisasi ekspor dengan memanfaatkan pojok inspirasi sebagai arena diskusi dengan konsep privat dan informal. Strateginya dengan menawarkan peluang sambil membangun persaingan kepada perusahaan jasa pengangkutan yang selama ini telah wara-wiri di Balikpapan. Firman menyebut strategi ini dengan give opportunity and make rivalry. "Selama ini orang nggak terpikir bahwa freighter untuk pengangkutan sparepart alat berat itu, selama ini one-way dari Singapura ke Balikpapan dan kembali dalam keadaan kosong. Itu kita bisa maksimalkan kembalinya (menuju Singapura) itu dengan memuat produk perikanan," ujar lelaki kelahiran Bandung ini.

Ia mengatakan kebijakan itu bermula dari obrolan santai saja, bukan pembahasan resmi. "Kita ngobrol ke sana-sini, ngobrolin kerjaan juga. Justru berujungnya lebih produktif ketimbang mungkin kita ngadain rapat berkali-kali tapi nggak ada hasil apa-apa. Ya, karena dengan ditemani rokok sama secangkir kopi," ujarnya berkelakar. Menariknya, Firman sendiri bukanlah seorang perokok. "Saya bukan perokok, jadi tidak mengakomodasi saya sendiri. Saya murni melihat fenomena yang terjadi di kantor," ujarnya. Tak hanya itu, kegemaran menyanyi dan otomotif juga dapat ruang di KPPBC Balikpapan. Belakangan, berangkat dari obrolan santai di Pojok Inspirasi pula, KPPBC Balikpapan menggelar kegiatan sosial berupa pelatihan investasi saham kepada para penyandang disabilitas rungu di wilayah Balikpapan.

Kegiatan di Pojok Inspirasi | Dok. KPPBC Balikpapan
Pegawai dengan hobi menanam | Dok. KPPBC Balikpapan

Peningkatan fantastis

Kepada pengguna layanan, Firman mencoba ramuan yang sama dengan yang ia suguhkan kepada timnya. Pendekatan yang santai, egaliter, dan tak berjarak jadi bahan utama. Hal ini bermula dari fenomena berupa kecenderungan pengusaha untuk menutup diri dan menjaga rahasia bisnis dalam forum formal dan skala besar. "Selama ini pengusaha mengikuti kegiatan yang sifatnya formal dalam bentuk FGD atau rapat membahas tentang bagaimana meningkatkan ekspor dan sebagainya. Itu mereka nggak muncul ide dan tidak meningkatkan apapun. Akhirnya hanya jadi sebatas wacana dan pembahasan," ujarnya. Dari kegelisahan itu, ia mencoba beberapa kali mengundang sejumlah pengusaha untuk membahas peningkatan ekspor secara lebih informal.

Diskusi kedai kopi dengan sejumlah pengusaha itu justru secara ajaib menghasilkan terobosan-terobosan penting. "Ketika (membahas) ekspor ke Shanghai, China, mereka awalnya susah tuh. Pengusaha-pengusaha di sini banyak keengganan. Namun ketika saya hadirkan pesaingnya dari Manado yang sudah berjalan ekspor ke Jepang dan mereka berminat usaha di sini (Balikpapan), pengusaha yang sini malah jadi terpicu. Mereka (jadi) ingin ekspor sendiri," ujarnya menceritakan menceritakan konsep give opportunity and make rivalry yang ia jalankan di pojok inspirasi. Hasilnya, terbukalah ekspor kepiting dari Balikpapan ke Shanghai melalui Jakarta. Dampak dari ekspor ini sangat signifikan. Sampai dengan bulan Mei 2021, ekspor kepiting dari Balikpapan mencapai angka 199.000 kilogram. Nyaris 40 kali lipat ekspor pada periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya mencatatkan angka sebesar 5.000 kilogram.

Pegawai KPPBC Balikpapan melakukan pemeriksaan barang | Dok. KPPBC Balikpapan

Membentuk pemimpin baru

Tak berhenti di situ, pendekatan humanis-kolaboratif yang mengedepankan kesetaraan ini dimanfaatkan untuk menyemai bibit-bibit pemimpin melalui sebuah program. Program ini dinamai Future Leader Project. Dalam Future Leader Project, seorang pelaksana akan diminta memimpin sebuah proyek atau kegiatan kantor, sedangkan atasannya akan menjadi mitra atau bahkan menjadi anggota timnya.

Semula, program ini cukup membuat kikuk bagi segelintir orang di kantor yang didominasi generasi Z ini. Namun seiring berjalannya waktu, rasa kikuk itu perlahan makin pudar. Para pegawai dan pejabat di KPPBC Balikpapan mulai terbiasa dan sangat mendukung program ini.

"Keberhasilan seorang pemimpin itu bukan menciptakan berapa banyak pengikut tapi bagaimana menciptakan pemimpin-pemimpin baru. Artinya sejak junior, sejak dari muda %