Ingin Indonesia Maju 2045? Ini Strateginya!
APBN 2024 diarahkan untuk mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Transformasi itu adalah bagaimana mengubah produktivitas rendah menjadi tinggi. Mengubah aktivitas ekonomi bernilai tambah rendah menjadi bernilai tambah tinggi,” jelas Wahyu Utomo, Kepala Pusat Kebijakan APBN Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu dalam acara Media Gathering Kemenkeu di Cianjur, Jawa Barat (25/9).
Untuk mencapai Indonesia Maju 2045 dibutuhkan dua strategi utama. Strategi jangka pendek dan menengah panjang. Fokus jangka pendek ditujukan untuk memperkuat fondasi ekonomi agar Indonesia mampu melakukan lompatan untuk Indonesia Maju.
Sasaran fokus jangka pendek ditujukan pada empat area yakni mengendalikan inflasi, menghapuskan kemiskinan ekstrem agar di tahun 2024 bisa mencapai 0-1%, penurunan prevalensi stunting menjadi 14%, serta mendorong peningkatan investasi.
“Jadi kalau kita ingin mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, ini tidak bisa hanya mengandalkan konsumsi rumah tangga. Tetapi ke depan harus kita dorong investasi yang besar. Dengan investasi yang tumbuh nantinya akan menopang pertumbuhan ekonomi lebih berkelanjutan,” papar Wahyu.
Sementara dalam jangka menengah panjang, strategi yang dicanangkan yakni untuk mengatasi masalah gap SDM, infrastruktur, dan institusi. Karena itu, pemerintah fokus mewujudkan SDM unggul melalui pendidikan, kesehatan, dan program perlinsos. Pemerintah juga mengejar target pembangunan infrastruktur baik di sektor teknologi informasi, energi, pangan, dan sebagainya. Sementara reformasi institusional ditempuh salah satunya dengan meningkatkan layanan publik berkualitas dan melakukan reformasi birokrasi.
“Jadi transformasi intinya adalah mendorong tiga hal tadi. Human capital sebagai dinamisatornya, infrastruktur sebagai akselerator, dan institutional reform sebagai bagian dari enabling factor,” terang Wahyu.
Wahyu menjelaskan anggaran APBN 2024 diprioritaskan untuk program-program pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, ketahanan pangan, infrastruktur, serta anggaran untuk menjaga kestabilan hukum dan pertahanan keamanan.
Di lain sisi, APBN 2024 juga mendukung agenda pembangunan 2024 seperti pembangunan IKN, penyelenggaraan pemilu serentak, penurunan prevalensi stunting, dan peningkatan kesejahteraan ASN/TNI/Polri dan pensiunan melalui kenaikan gaji pokok dan pensiunan pokok.
“Tapi transformasi ini hanya bisa dilakukan kalau APBN-nya siap. Makanya harus ada reformasi secara holistik, termasuk penguatan spending better berbasis pada hasil dan memiliki kendali mutu, optimalisasi penerimaan dengan tetap menjaga iklim investasi, serta terus mendorong pembiayaan yang inovatif dan kreatif serta pruden. Peran sovereign wealth fund, peran BUMN, BLU, SMV sebagai suplemen semakin penting sebagai suplemen penopang APBN agar target-target bisa diakselerasi,” pungkasnya.
